'Jumlah penduduk miskin tersebut menyebar pada 10 kecamatan, namun sebagian besar berada di Kecamatan Gunung Sari dan Sekotong sebagai daerah pesisir dan pedesaan,' katanya di Giri Menang, Minggu (12/9). Menurutnya, jika hal ini tidak segera ditangani dengan serius akan berdampak pada keamanan, ketertiban masyarakat dan tingkat kriminalitas.
Karena itu, kata dia, mulai 2011 Pemerintah Kabupaten Lombok Barat telah menyiapkan program penanganan kemiskinan melalui beberapa upya peningkatan ekonomi kerakyatan. 'Salah satunya pemberian bantuan sosial ekonomi produktif, dan sektor informal seperti pedagang bakulan serta pedagang kaki lima (PKL), begitu juga dengan program pemberdayaan masyarakat yang akan diarahkan ke pedesaan,' katanya.
Ia berharap dengan adanya perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten Lombok Barat tersebut, secara bertahap mampu mengurangi angka kemiskinan di daerah ini. Menurut bupati, tingginya angka kemiskinan itu juga membawa konsekuensi penyandang angka buta huruf di daerah ini yang mencapai 17 persen dari total 600 ribu jiwa jumlah penduduk.
'Untuk itu pemerintah daerah saat ini fokus pada upaya memberantas kebodohaan sekaligus kemiskinan, sebab kemiskinan dan kebodohan berdampak besar terhadap keamanan di daerah ini,' katanya. Ia juga berharap masyarakat membantu pemerintah dalam memerangi dua hal fundamental yakni kebodohan dan kemiskinan di daerah ini, artinya semua warga Lombok Barat ikut berperan dalam membangun daerah ini. (Ant/vg/OL-05/MediaIndonesia)